Pages

Rabu, 21 Desember 2011

PASAR TRADISIONAL VS PASAR MODERN

Di tengah maraknya pasar-pasar modern dalam era globalisasi saat ini ternyata tidak lantas membuat pasar-pasar tradisional menjadi benar-benar hilang atau tidak diminati lagi oleh masyarakat kita. Tetapi masih banyak juga masyarakat kita yang lebih memilih berbelanja di pasar tradisional daripada di pasar modern seperti swalayan dan mall. Walaupun jika dilihat dari sisi kebersihan maupun kepraktisan, pasar modern lebih baik daripada pasar tradisional. Disini saya akan mendeskripsikan 3 pasar tradisional yang masih eksis di tengah keberadaannya di antara pasar-pasar modern. Karakteristik yang dimiliki pasar-pasar tradisional inilah yang membuatnya masih eksis sampai saat ini....

1.      Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional yang menjadi pusat kegiatan perekonomian di kota Yogyakarta. Pasar ini didirikan sejak tahun 1758 dan sudah mengalami pemugaran berkali-kali. Karena letaknya yang strategis yaitu dipusat kota,dekat Malioboro, pasar Beringharjo ini sering dikunjungi oleh para wisatawan yang singgah di kota Yogyakarta. Barang-barang khas dari kota Yogyakarta bisa didapatkan di sini dan bisa diberikan sebagai oleh-oleh. Nama Beringharjo diberikan oleh Sultan Hamengkubuwono IX yang artinya wilayah yang semula pohon beringin (bering),dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitarnya(harjo). Oleh karena itu pasar Beringharjo sampai saat ini dijadikan pusat kegiatan transaksi perekonomian di Yogyakarta. Pasar Beringharjo termasuk pasar tradisional harian karena buka setiap hari
Barang-barang yang diperjualbelikan di pasar Beringharjo ini beranekaragam. Mulai dari barang-barang kebutuhan sehari-hari,kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan semua tersedia di sini. Namun dari sekian banyak barang yang dijual, batik menjadi ciri khas,karena banyak dijual di pasar Beringharjo ini. Pusat penjualan batik di pasar Beringharjo terletak di seluruh pasar bagian barat sebelah utara. Pasar Beringharjo memiliki koleksi terlengkap untuk produk batik. Beragam motif dan corak batik dapat kita dapatkan di sini. Dari batik yang menggunakan bahan kain yang berkualitas tinggi hingga yang biasa saja. Harganya pun bervariasi tergantung kualitas bahan dari batik tersebut. Tetapi banyak konsumen yang lebih memilih untuk membeli batik di pasar Beringharjo karena harganya yang  relatif lebih terjangkau daripada di tempat lain. Kita bisa menawar harga sesuai dengan kemampuan kantong kita.
Satu produk yang jarang ditemukan dijual lengkap di pasar tradisional  lain yaitu jamu-jamuan. Bahan dasar jamu banyak dijual di Pasar Beringharjo bagian tengah sebelah timur. Los ini sering dijadikan tempat untuk kulakan tukang jamu karena lengkap dan harganya relatif lebih murah. Ketika saya melewati los tersebut tercium aroma yang membuat kita tertarik untuk mencoba jamu yang dijual tersebut. Lebih jauh masuk ke pasar bagian timur kita akan menjumpai pedagang yang menjual lauk pauk dan aneka ikan asin. Bau yang tidak sedap saat melewati  los ini semakin membuat kita merasa tidak nyaman. Kebersihan di pasar Beringharjo ini cukup terjaga. Tetapi ada beberapa tempat yang kurang terjaga kebersihannya seperti di los lauk-pauk dan ikan asin ini. Banyak sampah berserakan yang berasal dari barang dagangan yang sudah membusuk sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu pemandangan.
Tidak hanya lengkap dalam hal barang-barang yang dijual saja tetapi jenis mata pencaharian di Pasar Beringharjo ini juga bermacam-macam. Tidak hanya dalam bentuk barang,tetapi juga ada yang menjual jasa Tidak hanya profesi pedagang saja,tetapi juga ada kuli panggul,pengamen,pengemis,tukang becak,kusir andhong,petugas kebersihan pasar,petugas keamanan pasar,tukang reparasi jam dll. Pedagang asongan banyak ditemui di Pasar Beringharjo ini. Yang membedakan Pasar Beringharjo  dengan pasar tradisional lain yaitu  adanya kuli panggul. Mayoritas yang bekerja sebagai kuli panggul adalah ibu-ibu yang berusia 40 tahun ke atas. Di usianya yang tidak lagi muda,mereka masih mampu membawa beban berat. Penghasilan yang diperoleh pun tidak sebanding dengan usaha mereka. Namun mereka tetap bertahan menjalankan pekerjaan ini karena tidak mempunyai keahlian lain.
Letaknya yang berada di pusat kota membuat pasar Beringharjo ini menjadi pusat kegiatan perekonomian masyarakat di Yogyakarta. Banyaknya jenis pekerjaan yang bisa dilakukan disini membuat pasar tradisional terbesar di kota Yogyakarta ini tetap eksis,banyak dikunjungi ,walaupun saat ini sudah banyak bermunculan pasar modern seperti Mall dan supermarket yang memberikan banyak kenyamanan saat berbelanja daripada di pasar tradisional.

2.      Pasar Desa Caturtunggal atau Pasar Gowok
Pasar Desa Caturtunggal merupakan salah satu pasar yang terdapat di Yogyakarta. Tepatnya di desa Caturtunggal, kecamatan Depok, kabupaten Sleman. Pasar ini lebih dikenal dengan nama Pasar Gowok. Pasar Desa Caturtunggal buka mulai pukul 04.00 pagi sampai pukul 12.00 siang. Didirikan  sejak tahun 1980,Pasar Desa Caturtunggal cukup dikenal karena letaknya yang strategis. Pada awal  berdirinya pasar Desa Caturtunggal ini belum mempunyai tempat yang mapan dan menggunakan jalan sebagai tempat untuk berdagang.
Namun, dari Kepala Desa Caturtunggal ada kebijakan untuk memindahkan lokasi pasar tersebut di tanah kas desa. Pasar ini sudah mengalami 3 kali pembangunan. Pembangunannya yang terakhir dilakukan pada tahun 2005. Sekarang pasar Gowok sudah lebih tertata dan bahkan sebagian jalan dalam pasarnya sudah dikeramik, sehingga tidak becek lagi seperti dulu. Pasar Gowok mempunyai lahan parkir yang luas,sehingga tidak menggunakan jalan sebagai tempat parkir dan akhirnya tidak menyebabkan kemacetan yang mengganggu pengguna jalan.
Seperti pasar-pasar tradisional pada umumnya, pasar Gowok ini juga menjual  barang kebutuhan sehari-hari mulai dari barang kebutuhan pokok seperti sembako,sayur mayur,lauk pauk,aneka jajanan pasar,alat-alat rumah tangga,pakaian,dll. Para pedagang yang berdagang di pasar Gowok ini tidak semuanya berasal dari Yogyakarta. Ada yang berasal dari Klaten,Muntilan,Magelang hingga Purworejo. Namun mayoritas pedagang berasal dari kota Yogyakarta. Terlihat walaupun pasar Gowok ini tidak sebesar pasar Beringharjo, tetapi pasar Gowok banyak dikunjungi bahkan digunakan untuk berdagang dari orang-orang luar kota Yogyakarta. Karena Pasar Gowok ini sudah cukup lama berdiri dan cukup dikenal sehingga tidak hanya orang-orang dari Yogya saja yang berdagang di sini.
Pasar Gowok lebih banyak menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sembako dan pakaian. Sayur-sayuran dan buah-buahan cukup banyak,tetapi tidak terlalu mendominasi. Pasar Desa Caturtunggal ini tidak sebesar dan selengkap pasar Demangan ataupun pasar Beringharjo. Namun berbagai macam profesi juga ada di pasar ini. Tidak hanya pedagang saja,tetapi juga ada tukang parkir,pengamen,pengemis,petugas kebersihan pasar,tukang becak,petugas keamanan pasar,tukang reparasi jam,dan tambal ban.
Pada tahun 2005  di lahan depan Pasar Gowok yang merupakan tanah milik Keraton Yogyakarta akan dibangun Ambarukmo Plaza. Para pedagang di pasar Gowok ini sempat merasa resah dan khawatir. Mereka khawatir pasar ini akan kalah bersaing,sehingga pendapatan orang-orang yang bekerja di sini akan banyak berkurang. Tetapi buktinya sampai saat ini pasar Gowok masih tetap eksis dan masih banyak orang yang mau berbelanja di sini. Dengan dibangunnya Ambarukmo Plaza tidak semata-mata menyurutkan minat konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional seperti Pasar Gowok ini.
1.      Pasar Demangan
Pasar Demangan merupakan salah satu pasar tradisional yang cukup dikenal di kota Yogyakarta. Pasar yang terletak di jalan Gejayan,Sleman ini buka mulai pukul 04.00 pagi sampai pukul 14.00 siang. Saat saya mengunjungi Pasar Demangan jam 14.00 siang,sudah banyak kios-kios yang tutup dan aktivitasnya tidak seramai saat pagi hari
Pasar Demangan terkenal dan banyak dikunjungi karena letaknya yang strategis. Aktivitas pasar Demangan ini sangat ramai saat pagi hari. Pasar Demangan tidak memiliki area parkir yang luas,sehingga kendaraan bermotor penjual maupun pengunjung  pasar diparkir di pinggir –pinggir jalan Gejayan depan Pasar Demangan. Ini menyebabkan terganggunya arus lalu lintas di sepanjang jalan Gejayan depan Pasar Demangan.
Seperti pasar tradisional pada umumnya,pasar Demangan ini juga menjual aneka macam barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sembako,sayuran dan buah-buahan,aneka jajan pasar,pakaian hingga alat-alat rumah tangga. Mayoritas barang yang dijual di pasar Demangan ini adalah sayuran dan buah-buahan. Sayuran dan buah yang dijual lebih lengkap daripada di pasar Desa Caturtunggal. Jarang sekali ada kios pedagang yang menjual pakaian.
Pasar Demangan  mengutamakan kebersihan di sekitar pasar. Di setiap jalan di lorong pasar selalu disediakan tempat sampah. Tapi tetap saja banyak sampah yang berserakan dan mengganggu pemandangan. Belum ada kesadaran  baik dari pengunjung maupun dari pedagang pasar untuk membuang sampah pada tempatnya.
Mata pencaharian yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di pasar Demangan ini selain menjadi pedagang juga ada tukang parkir,pengamen,pengemis,tukang becak,petugas kebersihan,petugas keamanan pasar,tukang becak,reparasi jam dan sol sepatu.
Meskipun terletak diantara pasar-pasar modern seperti Ambarukmo Plaza,Giant,Saphire Square hingga swalayan-swalayan kecil seperti Indomaret,Circle K dan Alfamart,Pasar Demangan ini tetap dikunjungi. Masih banyak orang yang memilih untuk berbelanja di sini. Beragamnya mata pencaharian yang bisa dilakukan,serta harga yang relative terjangkau itulah yang menjadi alas an mengapa  masih banyak orang yang berbelanja di Pasar Demangan.




Kesimpulan
Pasar tradisional sebagai tempat sentral kegiatan perekonomian khususnya dalam perdagangan barang ataupun jasa sangat penting keberadaannya di tengah masyarakat. Dari ketiga pasar yang saya bahas yaitu Pasar Beringharjo,Pasar Desa Caturtunggal,dan Pasar Gowok memiliki persamaan yaitu sama-sama pasar tradisional yang menjual berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari seperti sembako,sayuran dan buah,aneka jajan pasar,pakaian hingga alat-alat rumah tangga. Tidak hanya menjual dalam bentuk barang saja tetapi juga menjual jasa seperti kuli gendong yang ada di Pasar Beringharjo,tukang becak,kusir andhong,reparasi jam hingga tambal ban. Keahlian dan ketrampilan yang terbatas yang dimiliki membuat mereka lebih memilih menjual jasa seperti kuli gendong demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mata pencaharian yang ada di ketiga pasar tersebut juga beranekaragam tidak hanya pedagang saja. Sama-sama pasar harian yang buka dari pagi hingga sore. Letaknya di pusat kota diantara pasar-pasar modern tidak membuat ketiga pasar tradisional ini lantas  tidak dikunjungi oleh masyarakat. Harga yang relatif murah serta lebih terjangkau untuk masyarakat kelas menengah ke bawah dan beragamannya mata pencaharian di pasar tradisionalyang bisa dilakukan khususnya bagi orang-orang yang pendidikannya rendah ,membuat pasar tradisional ini masih tetap eksis. Aktivitas ekonomi adanya tawar-menawar dan kegiatan transaksi yang terjadi menjadi ciri khas tersendiri untuk pasar tradisional yang membuatnya berbeda dengan pasar modern.






1 komentar:

dailialabauve mengatakan...

New Slot From Pragmatic Play: Casino Slots - DrmCD
The 동두천 출장마사지 latest slot from Pragmatic Play is a 5 reel, 논산 출장샵 6 payline 광양 출장안마 slot featuring Multiplier Wilds, Free Spins, 경산 출장안마 and a Bonus Game 용인 출장샵 Feature.

Posting Komentar